Mencoba Martabak Bolu Ala Bandung
Jum’at, 16 Juli 2010 | 13:29 WIB
Martabak Lianadi Jalan Cipaganti, Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO Interaktif, Bandung -Berencana ke Bandung akhir pekan ini? Kalau bingung akan membawa oleh-oleh apa atau sekedar mencicipi penganan khas selama di sana, mungkin tempat satu ini bisa jadi salah satu tujuan Anda.
Tempat ini menjual martabak. Hmm…jangan langsung berpikir ini sama dengan martabak di tempat Anda. Ini martabak bolu. Martabak ini memang perpaduan antara martabak dan kue bolu. “Awalnya bikin eksperimen dari adonan martabak biasa, terus ditambah tepung ini itu, jadi deh martabak bolu,” kata Yoppy Andreas, pencipta martabak bolu ini kepada Tempo, Kamis (15/7).
Kedai martabak, Liana, milik Yoppy terletak di Jalan Cipaganti No. 75 Bandung. Ada berbagai varian rasa yang disediakan di tempat ini. Setelah pembeli memutuskan akan memilih rasa apa, adonan martabakbiasa kemudian ditambah telur dan dikocok terlebih dulu dengan menggunakan mixer. Inilah bedanya dengan martabak biasa. Kalau martabak biasa, adonan ditakar kemudian diberi telur, langsung dimatangkan.
“Jadi, kalau martabak bolu ini nggak, dikocok pakai mixer dulu,” kata lelaki berusia 53 tahun ini. Membakarnya pun lebih lama daripada martabak manis biasa. Martabak bolu ini baru matang sekitar 15 menit, sedangkan yang biasa tiga atau lima menit saja sudah jadi. Ada juga tambahan tepung, yang masih menjadi rahasia Yoppy.
Tempo mencoba mencicipi martabak bolu rasa pandan keju yang rasanya seperti menggigit bolu tapi dengan sensasi martabak. Tekstur luarnya memang seperti martabak tapi lembutnya adonan martabak ini mirip bolu.
Jadi, “Tidak ada istilah itu martabak agak alot. Martabak yang digigit lembut kayak bolu, langsung putus,” tutur Yoppy. Benar juga ternyata, ketika Tempo membandingkan mencicipi antara martabak bolu pandan keju dan martabak biasa black sweet campuran. Yang biasa, ada nuansa sedikit kenyal.
Satu hal lagi, martabak bolu ini tidak menghasilkan pinggiran seperti adonan yang mengerak di sisi-sisinya. “Karena adonannya lain, ya tidak bisa ada pinggiran kayak martabak biasa,” jelas ayah yang menamakan kedainya dengan sebutan nama anak perempuan semata wayangnya, Meliana Andreas.
Harga martabak bolu bervariasi mulai Rp 40.000 sampai Rp 60.000, tergantung padanan rasanya. Kalau martabak manis biasa dibandrol dari Rp 32.000 sampai Rp 55.000.
Yang mau tinggal pesan ajach yach….
Doc. IKAP 36